TUGAS KELOMPOK:
1. AKIB MARIE MUHAMMAD (10111522)
2. ARMANSYAH (11111197)
3. DYAN AULIA PURWANTO (12111299)
4. GIOVANI TOMY PRATAMA (18111419)
5. RICKY SAPUTRA (18111590)
Pembangunan
Telematika Indonesia
Jutono G
Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI
Abstraction
Recently
it is realized that the use of new computer systems and communication systems
are also involving a new communication media. Furthermore, telematics refers to the development of convergence among technology
telecommunication, media, and informatics that each develops separately.
Telematics convergence then is defined
as an electronic system based on digital technology or the Net. The term of
Media in telematics then develops into
multimedia discourse. This new
term makes the publ confusing ic get confusing, because originally it
refers only to multimedia computer systems ability to process
information in various media. It raises ambiguity if the term is
define as an acronym for
Telecommunications, Multimedia and Informatics. Broadly speaking the term
Information Technology (IT), Telematics, Multimedia, and Information and
Communication Technology (ICT) may have similar
meaning, but the definition depends on the scope and the research
perspective.
Key words:
Telematics, telecommunication, multimedia, informatics,
Pendahuluan
Telematika
merupakan gabungan kata
telekomunikasi dan informatika,
yang akan dikembangkan
Indonesia dalam mengimbangi
Program Inteligent Island
Singapura (semua rumah
dihubungkan dengan komputer ) dan Multi
Media Coridor Malaysia. Melalui Kepres
30 Tahun 1997
bangsa Indonesia meletakkan
langkah strategis meningkatkan
kemampuan
Telematika. Membangun
telematika yang merupakan
sinergi telekomunikasi dan
informatika, diarahkan sesuai visi
bangsa indonesia dalam
mewujudkan Wawasan Nusantara
dan dalam menghadapi
persaingan global abad
21.
Prasarana
Telematika
Prasarana
Telematika merupakan prasarana
informasi yang menjadi
wahana akses, pertukaran
dan penyebaran informasi
dalam suatu kesatuan,
mampu mendukung aneka
ragam basis aplikasi,
menjangkau seluruh lapisan
masyarakat di wilayah
indonesia, memiliki keterhubungan
dengan prasarana informasi
regional dan global, serta
dapat dikembangkan lebih
lanjut.
Prasarana
Telematika Indonesia nantinya
akan dibangun secara
lengkap menggunakan semua
jenis teknologi yang mengacu
pada standar Internasional (open standard),
ekonomis dan tepat
guna.
Dalam
pengembangannya Prasarana Telematika
Indonesia akan dibangun
dengan sistematika tiga tingkat,
yaitu jaringan utama
lintas nasional yang menghubungkan antar pulau
yang disebut Adi Marga
Kepulauan (Archipelagic Super
Highway), jalan raya
lintas utama tingkat kota
dan wilayah pusat
pertumbuhan (Multimedia
Cities), serta pusat
akses masyarakat (Community
Access Center). Dengan sistematika
tersebut diharapkan akan
diperoleh suatu unjuk
kerja jaringan yang
mudah dalam pengoperasian, mempunyai
keamanan dan kehandalan
yang tinggi, serta
fleksibel untuk dikembangkan.
Saat
ini pada dasarnya
menghubungkan 27 Ibu kota propinsi
seluruh Nusantara dan
tersambung dengan prasarana informasi
regional maupun internasional. Sebagai
contoh telah tergelar
berbagai jenis prasarana
transmisi seperti SKSO (Sistem
Komunikasi Serat Optik),
GMD (Gelombang Mikro
Digital), jaringan satelit,
dan SKKL (Sistem Komunikasi
Kabel Laut).
Di
pulau jawa SKSO digunakan
sebagai jaringan tulang
punggung jalur utara
dan selatan, GMD
digunakan sebagai jaringan tulang punggung
maupun jaringan ekor. Sedangkan jaringan
satelit dimanfaatkan untuk
menghubungkan berbagai Lokasi
baik dari daerah
pelosok hingga pusat
bisnis dengan menggunakan
teknologi IDR (Intermediate Data
Rate), TDMA(Time Devision
Multiple Access), IBS
(Indosat Business Service),
serta VSAT (Very Small
Aperture Terminal), SKKL
J-S, menghubungkan jakarta
dan Surabaya yang
selanjutnya terhubung dengan
jaringan internasional.
Adi Marga Kepulauan (Archipelagic Super
Highway)
Adi
Marga Kepulauan merupakan
jaringan prasarana informasi
bebas hambatan yang menghubungkan seluruh
Ibukota Propinsi di
Indonesia dengan berbagai
fasilitas jaringan tulang
punggung (backbone network). Sebagai
negara kepulauan terbesar didunia
dengan kawasan seluas
skala benua dan
dengan jumlah pulau
yang demikian banyak,
maka konsep tulang punggung
yang dianggap paling
sesuai untuk pengembangan
Adi Marga Kepulauan
ini di dalam
kerangka Prasarana Telematika
adalah struktur “ring
of rings” yang
mencakup seluruh kawasan
Nusantara dengan heterogenitas
teknologi yang sesuai.
Selain
itu Prasarana Telematika
dapat juga menunjang distribusi
informasi seperti Teledukasi,
Telemedik, Perniagaan Elektronis,
Perbankan elektronis yang
memperoleh dukungan dari
teknologi multimedia yang
sifatnya generik. Multimedia
dapat berupa produk
atau layanan jasa
yang merupakan konveregensi
antara teknologi telekomunikasi, teknologi informasi
dan media. Produk
dan layanan jasa
ini membawa beberapa
jenis informasi sekaligus,
seperti suara, teks,
gambar, dan data.
Kota Multimedia
(Multimedia Cities)
Pada
beberapa daerah yang
transaksi informasi besar
dikembangkan konsep kota
multimedia sebagai bagian
dari “rings of
rings” Adi Marga
Kepulauan. Kota multimedia merupakan
pusat kegiatan ekonomi yang
memiliki jalan raya
informasi secara cepat.
Kerja- jarak-jauh
(telecommuting) juga merupakan
praktek yang memasyarakat
dikota-kota tersebut sebagai
cermin masyarakat informasi
yang didukung oleh
[rasarana telematika Indonesia. Target Kota
Multimedia dapt diwujudkan
di Jakarta, selanjutnya
untuk 10 kota
yang direncanakan dapat
menjadi Kota Multimedia
yaitu Bandung, Semarang,
Surabaya, dan Medan,
Yogyakarta, Denpasar, Batam,
Balikpapan, Ujung Pandang,
dan Kuala Kencana.
Pusat
Akses Masyarakat (Community Access
Center)
Target
pada kelompok sasaran
ini berupa banyaknya
jumlah Pusat Akses
Masyarakat multimedia yang
terdapat di lokasi-lokasi
tertentu di tingkat ibukota
propinsi,
kotamadya/kabupaten sampai tingkat
kecamatan. Untuk mendukung pembangunan
dan terselenggaranya Pusat
Akses Masyarakat tersebut
akan dilengkapi dengan
prasarana akses yang
dapat berupa jaringan
lembaga, jaringan akses
radio, atau jaringan
akses serat optik
jika dimungkinkan.
Aplikasi Telematika
Walaupun
penyelenggaraan Aplikasi Telematika,
di lingkungan instansi pemerintah
pusat dan daerah
serta di perusahaan
pelaku bisnis, sudah dilaksanakan
sepanjang PJPI dan
Repelita VI yang
sedang berlangsung ini,
namun umumnya masih
bersifat parsial dan
cakupan aplikasi secara
horizontal atau terbatas
dalam kedalaman aplikasi
secara vertikal. Hal
ini disebabkan karena
aplikasi ini dibangun
dengan mengandalkan konsep
aplikasi yang berdiri-sendiri (stand-alone) yang tak
berdukungan jaringan lintasi
informasi.
Dengan
cakupan keragaman bentuk
aplikasi, baik berupa
sistem informasi yang
umum, pusat-data atau
pusat-informasi,
serambi-informasi dan jaringan
yang tematis, sasaran
pembangunan aplikasi telematika mencakup
lima bidang aplikasi:
1.
Terselenggaranya aplikasi telematika
yang mendukung upaya
pemberdayaan aparatur negara dan
birokrasi pemerintah
2.
Terselenggaranya aplikasi telematika
yang mendukung upaya
pemerkayaan hidup masyarakat
3.
Terselenggaranya aplikasi telematika
yang mendukung upaya
penciptaan daya saing bisnis
4.
Terselenggaranya aplikasi telematika
yang mendukung upaya penyelenggaraan pertahanan keamanan negara
5.
Terselenggaranya aplikasi telematika
yang mendukung upaya
pembangunan informasi dasar
Aplikasi pemacu
Telematika
RI-NET adalah
salah satu aplikasi
yang termasuk didalam
aplikasi telematika untuk memberdayakan
aparatur negara dan
birokrasi pemerintah, program
kegiatan untuk mencapai
setiap sasaran adalah
sebagai berikut:
1.
Penyelenggaraan pertukaran surat- elektronik
2.
Penyelenggaraan pertukaran informasi
multimedia
3.
Penyelenggaraan RI-Homepage
4.
Penyelenggaraan kantor-elektronik di instansi pemerintah
5.
Penyelenggaraan Sistem Dukungan
Keputusan (SDK) dan Sistem Informasi
Eksekutif (SIE)
Sistem
Informasi Kepegawaian Republika
Indonesia (SIMKRI)
Pembangunan dan
pengembangan SIMKRI dilandasi
oleh perencanaan untuk
mewujudkan 3 sasaran
yaitu:
1.
Pembangunan Pusat Informasi
Data Kepegawaian (PIDK)
2.
Peningkatan kinerja Badan
Administrasi Kepegawaian negara(BAKN)
3.
Membangun dan mengembangkan
mekanisme kerja antara
BAKN dengan instansi
terkait
Jaringan
Sistem Informasi Pembiayaan
Pembangunan Nasional (APBN-Net)
Dengan
tebangunnya APBN-Net yang
handal, maka diharapkan
dapat memberikan manfaat dalam
hal:
1.
Mengurangi duplikasi dan
tumpang tindih kegiatan
2.
Mempermudah penetapan prioritas
serta mempermudah dan
mempercepat penentuan alokasi anggaran
3.
Meningkatkan keterpaduan anggaran
belanja rutin dan pembangunan
4.
Meningkatkan keterpaduan dan
sinkronisasi perencanaan anggaran
sektoral dan regional menjadi perencanaan
anggaran nasional yang
lebih efektif
Electronic
Data Interchange (EDI)
Untuk
meningkatkan kecepatan dan kualitas
pertukaran dokumen resmi
yang terkait dengan
perdagangan internasional dan
pengadaan pemerintah, dewasa ini
telah berkembang pemanfaatan
telematika berupa pertukaran
data (sesungguhnya lebih tepat
dikatakan sebagai pertukaran dokumen resmi)
secara elektronik. Dewasa
ini EDI baru
diselenggarakan secara terbatas
untuk fasilitas penyelesaian
dokumen impor antara
importir dan Ditjen
Bea Cukai, meskipun
lingkup pertukaran dokumen :
ekspor, impor, perdagangan,
keuangan, perhubungan dan
perbankan.
Electronic
Banking
Peralatan
komputer dan komunikasi
sebagai alat bantu
dalam transaksi dan
administrasi dunia bisnis
sudah dirasakan banyak
manfaatnya. Untuk mendukung
penyempurnaan dan peningkatan
lintas informasi dan
sistem informasi perbankan
dan lembaga yang
harus memiliki sistem
dan jaringan sebagai
berikut:
1.
Sistem dan Jaringan
Pemantauan Operasi pelaporan
dan Informasi Petunjuk
Perbankan
2.
Sistem dan Jaringan
Pembayaran
KADIN-Net
KADIN-NET
adalah jaringan komunikasi
dan informasi milik
KADIN yang ditugaskan
untuk membuat aliansi
strategis dengan lembaga-lembaga yang
mengolah data, informasi
serta memiliki jaringan
tersebar untuk kepentingan
KADIN.
Serambi
Depan Informasi
Adapun
sasaran Program Pengembangan
Serambi Depan Informasi
adalah:
1.
Penempatan Warung Informasi
siap saji Multi Media
2.
Penyiapan kemasan Informasi
Pembangunan siap saji
3.
Penyajian Home Page
Informasi Pembangunan
Teledukas i(Pengajaran
jarak jauh)
Upaya
pemanfaatan telematika untuk
pendidikan jarak jauh
ialah dengan pengembangan
aplikasi teledukasi:
1.
Pendayagunaan surat-elektronis untuk
bimbingan dan bantuan
belajar
2.
Penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran melalui homepage
secara terpusat
3.
Pengembangan dan pendayagunaan
perpustakaan elektronis (e-library)
4.
Pengembangan dan pendayagunaan
CD-ROM
5.
Pengembangan dan pendayagunaan
komunikasi multimedia secara
interaktif
Telemedik (Aplikasi
Telematika untuk Kesehatan)
Dalam
rangka meningkatkan jangkauan
upaya kesehatan kepada
masyarakat baik di
kota maupun di
pedesaan dengan memanfaatkan
teknologi informasi, Telemedik
dapat berupa:
1.
Jaringan komputer nasional
kesehatan
2.
Homepage internet dan
internet interaktif
3.
Email sistem
4.
Teleconference sistem
5.
Telemedicine.
Sistem
Informasi Penduduk (SIMDUK)
Adapun
maksud dan tujuan
dikembangkan SIMDUK ini
adalah untuk:
1.
Memperoleh data penduduk
dengan segala aspeknya
guna menunjang penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan
2.
Membangun sistem informasi
manajemen kependudukan yang
menggunakan data proses elektronik(komputer) untuk
membentuk data base
penduduk sebagai pusat
referensi data dan informasi
penduduk
3.
Mewujudkan tertib administrasi
kependudukan
Sumber
Daya telematika Industri
1.
Industri telekomunikasi
2.
Industri Pengolah Data
3.
Industri Semi konduktor
4.
Industri Komponen dan modul
5.
Industri Peralatan kesehatan
6.
Industri Perangkat lunak
7.
Industri Jasa Informasi
Sumber
Daya Manusia
1.
Sumber Daya Manusia
Aparatur
2.
Sumber Daya Manusia
Masyarakat Pendidikan
3.
Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja
Hukum-Perundangan
Pengaturan
tentang Telematika Indonesia,
antara lain:
1.
Perlindungan atas HAKI
2.
Pencegahan terhadap kejahatan
dan pelanggaran privacy
3.
Pendukung aplikasi Sensitif
Standarisasi
Pengembangan program
standarisasi unsur Telematika
antara lain:
1.
Protokol Telkom
2.
Pembina Informasi
3.
Elemen Data Dasar
Kultur
1.
Sadar Informasi
2.
Pemanfaatan Telematika
3.
Penguasaan Industri Telematika
Kesimpulan
Telematika
Indonesia telah menjadi
kebutuhan yang tidak
dapat ditunda lagi
dalam rangka menyongsong
pengembangan liberalisasi perdagangan
dan industri pada
era global awal
abad 21. Telematika
Indonesia juga turut
memberi andil dalam
mengembangkan citra dan
martabat bangsa Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Sayang bahwa kondisi
keuangan negara kita
nampaknya akan memperlambat
upaya yang telah
direncanakan. Untuk mewujudkan
wawasan nusantara dan
masyarakat informasi yang
mendukung era global
maka unsur prasarana
aplikasi dan sumber
daya yang saling
terkait harus dibangun
bersama-sama.
Daftar
Pustaka
1.
Modul
Panduan Pemberdayaan Masyarkat dalam Pemanfaatan ICT dan Aplikasi Telematika.
2.
Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informasi. 2006.
3. Tim
Koordinasi Telematika Indonesia, Gambaran Umum Pembangunan Telematika
Indonesia,Jakarta, 1998
Analisa
dan Review
Melalui Kepres 30 tahun 1977 bangsa indonesia meletakan langkah strategis
meningkatkan kemampuan telematika. hal tersebut sesuai visi bangsa yaitu dalam
mewujudkan wawasan nusantara dan dalam menghadapi persaingan global di abad 21.
Dengan dibangunya telematika maka dapat dipastikan indonesia dapat
mengimbangi program inteligent island singapura dimana semua rumah dapat
dihubungkan melalui komputer dan juga dari malaysia yaitu multi coridor
malaysia.
Prasarana telematika
akan dibangun dengan sistematika 3 tingkat:
- Jaringan utama lintas nasional
yang menghubungkan antar pulau yang disebut dengan Adi Marga Kepulauan (
Archipelago Super Highway).
- Jalan raya lintas utama
tingkat kota dan wilayah pusat pertumbuhan ( multimedia cities).
- Pusat akese masyarakat (
community access center).
Sebagai contohnya
telah ada berbagai jenis prasarana:
- SKSO ( sistem komunikasi serat optik) contoh : di pulau jawa
sebagai jaringan tulang punggung jalur utara dan selatan.
- GMD ( gelombang mikro digital) contoh : sebagai jaringan
tulang punggung/ jaringan ekor.
- Jaringan Satelit contoh : digunakan untuk
menghubungkan berbagai lokasi di daerah plosok hingga pusat bisnis
menggunakan teknologi IDR( intermediate data rate). TDMA ( Time devision
multiple access), IBS ( indosat business service), Vsat ( very small
aperture Terminal).
- SKKL( sistem komunikasi kabel laut) contohnya : menghubungkan
antara jakarta dengan surabaya kemudian menuju hubungan internasional.
KESIMPULAN:
Seiring dengan perkembangan zaman terutama teknologi, sudah selayaknya
pembengembangan telematika di indonesia lebih dipercepat guna menyongsong dalam
hal kemajuan di bidang perdagangan dimana kegiatan transaksi dan pertukaran
informasi menjadi lebih cepat.
Namun hal demikian masih sangat sulit direalisasikan disebabkan masih
terkendalanya anggaran dalam membangun fasilitas di berbagai pelosok daerah
sehingga masih menggunakan sistem yang lama, membuat segala kegiatan terasa
lebih lambat dan memakan banyak waktu yang dalam hal ini pertukaran informasi.
disamping itu pemerataan yang belum menjangkau daerah-daerah terpencil, hanya
berpusat di sekitar daerah kota saja membuat pengimplentasian prasaran aplikasi
kian mustahil. untuk itu butuh kesadaran pada pihal yang saling terkait untuk
membangun serta mendukung terwujudnya wawasan nusantara dan masyarat informasi
di era global kini.
Pertumbuhan fenomenal dalam 2 bidang Telecom (mobile) dan Datacom
(Internet) mengarah ke konvergensi dari 2 area ini:
·
Internet-like services ingin diimplementasikan pada mobile service – Higher
speed mobile network (2.5G, 3G) diperlukan.
·
Internet Protocol (IP) mempunyai peran strategis dalam pengembangan dan
implementasi jaringan telekomunikasi (All IP-based core network).
Dan sistem ke depannya harus mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
·
All IP based core network.
·
Multi-access interoperability.
· Menawarkan macam – macam teknologi akses ke terminal user dalam suatu
arsitektur seamless network.
·
Multi-mode terminal.
· Teknologi akses berbeda terintegrasi dalam suatu platform common yang
fleksibel dan expandeble (software radio).
·
Horizontal (intra-system) dan vertical (inter-system) handover.