Pages

Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Wednesday, January 18, 2012

PENEBANGAN LIAR HUTAN DI INDONESIA

Hutan Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia. Dimana luas hutan Indonesia menurut data Departemen Kehutanan adalah 130 juta Ha atau sebanding dengan 70% luas Indonesia. Yang memprihatinkan adalah kondisi saat ini 42 juta Ha hutan Indonesia sudah tidak berpohon lagi alias gundul.

Definisi Hutan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia. Dalam definisi lain disebutkan bahwa hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.

Fungsi Hutan
  • Sebagai penampung karbondioksida
Dalam proses fotosintesis tumbuhan mengambil Karbondioksida (CO2) dari atmosfer dikombinasi dengan air dan dibantu dengan energi cahaya memproduksi materi organik.
  • Habitat hewan
Hewan-hewan penghuni hutan seperti orang utan, harimau, singa, ular, babi hutan, gajah dan lainnya merupakan penghuni asli hutan. Habitat mereka di hutan sehingga ketika hutan menjadi gundul hewan-hewan tersebut akan keluar dari hutan dan mendatangi pemkiman penduduk dsa, serta memangsa hewan dan penduduk. Hal ini desebabkan karena rantai makan mereka terputus dan menyebabkan hewan-hewan buas tersebut mencari makan di luar hutan.
  • Modulator dan hidrologika
Hutan sebagai penyeimbang arus hidrologika, sebagai tempat penyerapan air, penahan air sehingga menghindari erosi tanah.
  • Pelestarian tanah
Tanah-tanah yang dibiarkan gundul maka akan kehilangan fungsinya sebagai tanah. Tanah akan kurang berfungsi, sehingga tanah akan menjadi tanah yang tandus.
Serta merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting.

Pembalakan Liar
Pembalakan liar adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. Pembalakan liar dilakukan oleh perusahaan-perusahaan atau pribadi-pribadi yang membutuhkan. Pohon-pohon ditebang dengan seenaknya untuk keperluan pribadi dan tanpa izin, membuka hutan dan menguras habis isinya dan tanpa menanam kembali hutan untuk kelestarian selanjutnya.

Akibat Pembalakan Liar Hutan Indonesia
Pembalak-pembalak liar tidak peduli dengan penanaman kembali pohon. Sebanyak 42 juta Ha hutan di Indonesia telah berkurang dari 130 juta Ha luas hutan Indonesia. Tentu saja penanaman pohon-pohon itu memakan waktu yang tidak sedikit. Lahan-lahan hutan yang tidak ditanami kembali menyebabkan bencana melanda. Longsor, banjir adalah akibat dari penggundulan hutan.

Hutan yang menggundul mengakibatkan habitat hewan-hewan buas di hutan pun menjadi semakin punah, hal ini mengakibatkan hewan-hewan buas tersebut keluar dari hutan dan mencari makanan di kampung-kampung sekitar hutan. Seperti kita ketahui banyak kejadian sawah-sawah penduduk yang rusak diterjang hewan-hewan hutan dan bahkan penduduk kampung sendiri yang diterkam oeh hewan buas yang mencari mangsa. Efeknya luas bagi kehidupan masyarakat.

Selain itu fungsi hutan sebagai paru-paru dunia menjadi rusak, mengakibatkan iklim dunia khususnya Indonesia menjadi lebih panas berakibat pada efek rumah kaca.

Peraturan Penebangan Liar
Peraturan untuk mengatur pembalakan liar penting untuk diadakan karena dengan adanya aturan maka ada sanksi. Pengenaan sanksi yang seberat-beratnya untuk pelaku pembalakan liar penting sebagai kekuatan yang membuat pelaku pembalakan liar menjadi sungkan mengulangi perbuatannya.

Sampai saat ini belum ada undang-undang yang mengatur mengenai pembalakan liar, yang ada baru berupa rancangan undang-undang, yaitu Rancangan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Pembalakan Liar (P3L). Rancangan undang-undang menjadi perlu dan penting karena peraturan-peraturan yang ada sebelumnya belum dapat mengatasi adanya pembalakan liar.



Menteri Kehutanan, Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Dalam Negeri sedang membahas rancangan undang-undang ini dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Diharapkan pada tahun ini dapat disahkan undang-undang tersebut.

Pembalakan Liar dan Kerugian Negara
Pembalakan liar tentu saja menyebabkan kerugian negara.
  • Izin Pembalakan Tidak Dilakukan
Apabila penebangan hutan seharusnya berizin menjadi tak berizin maka bisa dipastikan jumlah pohon yang ditebang tidak terkontrol, yang seharusnya maksimal sekian hektar menjadi lebih dari luas maksimal hutan yang boleh ditebang. Hal ini menyebabkan daya serap air tanah menjadi berkurang. Jika demikian tentu ada dampak jangka panjang diantara bencana tanah longsor, habitat yang berkurang bagi hewan hutan dan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia berkurang. Tentu biaya untuk menanggulangi masalah ini akan besar dan ini merugikan keuangan negara.
  • Pajak dan Retribusi Untuk Penenbangan Hutan
Tentu saja pajak dan retribusi pembalakan liar akan masuk kantong para makelar pembalakan liar tidak masuk ke kas negara . Tentu saja hal ini merugikan keuangan negara.

Pada web Kontan.co.id disebutkan bahwa kerugian negara ditaksir Rp 180,2 triliyun akibat kegiatan pembalakan liar di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur. Sungguh kerugian yang besar sekali. Di Kalimantan Tengah kerugian negara akibat pembalakan liar adalah yang terbesar yaitu Rp 158,5 triliyun. Jumlah yang luar biasa.
  • Evaluasi
Ketika Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Pembalakan Liar sudah ditetapkan maka harus diterapkan mekanisme evaluasi dari pemerintah. Bagaimana pelaksanaan sebuah aturan, apakah sudah dapat mengurangi pembalakan liar hutan yang selama ini terjadi?

Jangan sampai peraturan sudah ada, tetapi tidak difungsikan. Korupsi dari pembalakan liar tetap jalan seperti biasa. Polisi dan Kejaksaan seperti lumpuh bagi para koruptor. Sungguh menyedihkan.
  • Komitmen
Komitmen bersama antara Pemerintah, Legislatif, Yudikatif, Lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, Organisasi Massa dan masyarakat luas perlu dilakukan. Adanya kerjasama semua pihak untuk memberantas pembalakan liar hutan dan sanksi yang memberi efek jera perlu ada.

Sumber Data: www.blawgerpoet.blogdetik.com

Saturday, January 14, 2012

KONSERVASI PENYU LAUT

Penyu laut termasuk ke dalam kelompok reptilia yang mempunyai daerah jelajah yang sangat luas, yang mendiami laut tropis dan subropis di seluruh dunia. Penyu laut diperkirakan telah menghuni bumi ini lebih dari 100 juta tahun. Oleh karena itu penyu dikenal sebagai fosil hidup.

Penyu telah mengalami beberapa adaptasi untuk dapat hidup di laut, diantaranya yaitu dengan adanya tangan dna kaki yang berbentuk seperti sirip dan bentuk tubuh yang lebih ramping untuk memudahkanmereka berenang di air. Penyu laut juga memiliki kemampuan untuk mengeluarkan garam-garam air laut yang ikut tertelan bersama makanan yang mereka makan dan juga kemampuan untuk tinggal di dalam air dalam waktu yang lama selama kurang lebih 20-30 menit. Telinga penyu tidak dapat dilihat, tetapi mereka memiliki gendang telinga yang dilindungi oleh kulit. Penyu laut dapat mendengar suara-suara dengan frekuensi rendah dengan sangat baik dan daya penciuman mereka yang mengagumkan. Mereka juga dapat melihat dengan sangat baik di dalam air. Penyu laut memilii cangkang yang melindungi tubuh mereka dari pemangsa.

Penyu laut berbeda dengan kura-kura. Apabila dilihat sepintas, mereka memang terlihat sama. Ciri yang paling khas yang membedakan penyu laut dengan kura-kura yaitu bahwa penyu laut tidak dapat menarik kepalanya ke dalam apabila merasa terancam.

Jenis-Jenis Penyu di Indonesia
Ada tujuh spesies penyu di dunia, enam diantaranya ditemukan di perairan Indonesia, yaitu:
  •      Penyu hijau (Chelonia mydas)
  •     Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
  •     Penyu tempayan (Caretta caretta)
  •     Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
  •     Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
  •     Penyu pipih (Natator depressus)

Spesies penyu yang paling banyak ditemukan dan memiliki wilayah jelajah yang luas di perairan kepulauan Indonesia adalah Penyu hijau (Chelonia mydas) diikuti penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Penyu hijau tidak mudah dibedakan dengan penyu-penyu lainnya. Kita dapat melihat gambar untuk mengetahui perbedaannya.

Perkembangbiakkan
Penyu membutuhkan kurang lebih 15-20 tahun untuk dapat melakukan perkawinan. Selama masa kawin, penyu laut jantan menarik perhatian betinanya dengan menggosok-gosokkan kepalanya atau menggigit leher sang betina. Sang jantan kemudian mengaitkan tubuhnya ke bagian belakang cangkang si betina. Kemudian ia melipat ekornya yang panjang ke bawah cangkang betina. Beberapa jantan dapat saling berkompetisi untuk merebut perhatian si betina.

Hanya penyu laut betina yang pergi ke pantai untuk bersarang dan menetaskan telurnya. Penyu laut jantan jarang sekali kembali ke pantai setelah mereka menetas. Penyu laut pergi untuk menetaskan telurnya ke pantai dimana mereka dulu dilahirkan.

Penyu betina naik ke pantai untuk bertelur. Dengan kak depannya, mereka menggali lubang untuk meletakkan telur-telurnya. Kemudian mereka mengisi lubang itu dengan telur-telurnya sebanyak kurang lebih 100 butir (bahkan mungkin lebih). Kemudian mereka dengan hati-hati menutup lubang kembali lubang tersebut dengan pasir dan meratakan pasir tersebut untuk menyambunyikan atau menyamarkan letak lubang telurnya. Setelah proses melelahkan ini selama kurang lebih 1-3 jam berakhir, mereka kembali ke laut.

Penyu umumnyalambat dan canggung apabila berada di darat dan bertelur adalah hal yang sangat melelahkan. Penyu yang sedang bertelur sering terlihat mengeluarkan air mata, padahal sebenarnya mereka mengeluarkan garam-garam yang berlebihan di dalam tubuhnya. Beberapa penyu dapat menghentikan proses bertelur apabila mereka terganggu atau merasa dalam bahaya. Oleh karena itu, sangat penting diketahui bahwa jangan mengganggu penyu yang sedang bertelur.

Ancaman Terhadap Penyu
Penyu laut telah mengalami penurunan yang dramatis dalam jumlah populasi dalam jangka waktu terakhir ini. Bahkan beberapa spesies terancam kepunahan dalam waktu yang dekat. Di alam, penyu-penyu yang baru menetas menghadapi ancaman kematian dari hewan-hewan seperti kepiting, burung dan reptilia lainnya seperti biawak.

Ancaman yang paling bagi penyu di Indonesia, seperti juga halnya di seluruh dunia, adalah manusia. Pembangunan daerah pesisir yang berlebihan telah mengurangi habitat penyu untuk bersarang. Penangkapan penyu untuk diambil telur, daging, kulit dan cangkangnya telah membuat populasi penyu berkurang. Di beberapa negara, penduduk masih mengambil telur penyu untuk dikonsumsi. Telur-telur itu dapat ditemui di pasar. Penyu hijau termasuk diambil dagingnya. Bali merupakan konsumen terbesar penyu laut. Mereka menggunakan penyu dalam upacara-upacara adat mereka. Ribuan penyu telah terbunuh untuk memenuhi permintaan pasar di Bali.

Tindakan Penyelamatan
Penyu telah terdaftar dalam daftar Apendik I Konvensi Perdagangan Internasional Flora dan Fauna Spesies Terancam (Convention on International Trade of Endangred Spesies-CITES). Konvensi tersebut melarang semua perdagangan internasional atas semua produk/hasil yang berasal dari penyu, baik itu telur, daging, maupun cangkangnya. Kita sendiri dapat menolong unutk melestarikan spesies penyu laut, yaitu dengan:
  • Tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari penyu (telur, daging)
  • Tidak menggunakan barang-barang yang terbuat dari cangkang penyu (misalnya: bingkai kacamata, dll)
  • Tidak membuang sampah plastik dan benda-benda lain yang berbahaya ke dalam laut. Penyu tertentu dapat salah mengartikan plastik sebagai makanan mereka yaitu ubur-ubur, sehingga menyebabkan sakit atau kematian penyu yang memakannya.
  • Tidak mengganggu penyu yang sedang bertelur, karena mereka dapat menghentikan proses bertelur apabila merasa terancam
  • Tidak mengambil telur-telur penyu karena akan menghancurkan populasi mereka
  • Menjaga kesehatan terumbu karang kita. Terumbu karang yang sehat merupakan tempat makan dan tempat tinggal yang baik untuk penyu
  • Turut mendukung program konservasi penyu laut
Sumber data: Research and Management Techniques for Conservation of Sea Turtles, edited by Karen L. Eckert, IUCN/SSC Marine Turtle Specialist Group, 1999

Friday, January 13, 2012

SAHABAT SEJATI

Saat aku dilanda resah
Saat luka menghimpit rasa terluka
Perasaan ingin marah karena masalah cinta dan urusan dunia,
hanyalah engkau sahabat sejati
yang mampu tenangkan aku dalam sekejab batin yang terluka
akan dapat pengisi keerahan penenang diri

Wahai engkau sahabat sejati
engkau sambut rasa bersalah dan kehinaan
karena tak menghiraukanmu
yang pasti ada saat aku sedang dalam masalah..

Maafkan aku sahabat sejatiku
engkau yang selalu beri aku semangat
saat aku terpuruk dan butuh teman untuk mencurahkan perasaan ini

Kini engkau telah pergi jauh dan tak mungkin kembali
karena sudah menghadap keribaan sang ilahi
Tapi doa sahabat sejati tak pernah putus
aku doakan mengiringi kepergianmu akan kukenang jasamu yang mampu
tegarkanku, selamat jalan kawan
Selamat jalan sahabat sejatiku
Beristirahatlah dengan tenang disana wahai sahabat ku..

ARTI SEBUAH PERSAHABATAN

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Dan ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah “persahabatan” menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada alturisme. Selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
  1.     Kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
  2.     Simpati dan empati.
  3.     Kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
  4.     Saling pengertian.


Seringkali ada tanggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekedar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.

Disiplin-disiplin utama yang mempelajari persahabtan adalah sosiologi, antropologi dan zoologi. Berbagai teori tentang persahabtan telah dikemukakan, diantaranya adalah psikologi sosial, teori pertukaran sosial, teori keadilan, dialektika relasional dan tingkat keakraban.

Sumber Data: www.wikipedia.com

Sunday, January 8, 2012

PENGANTISIPASIAN DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM GEMPA BUMI

Secara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifi di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana. Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.

Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir di berbagai daerah yang sering kali datang pada setiap musim hujan.



PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya ada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan  serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar tenpat tinggalnya.

PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN
Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain seperti rumah dan harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada di dalam rumah. Hal ini dimaksudkan apabila bencana sudah selesai, maka para korban bencana pun masih harus tetap melanjutkan hidup dan dokumen tersebut dapat digunakan untuk bekal melanjutkan hidup.

Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting yang ada di dalam 1 tas yang mudah untuk dibawa keluar saat akan menyelamatkan diri. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa:
  • Ijazah pendidikkan
  • Surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan, dll
  • Akte lahir dan kartu keluarga
  • Polis asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi
  • Surat wasiat
  • Nomor telepon anggota keluarga

MENGHADAPI BENCANA DAN MENGHINDARI JATUHNYA KORBAN JIWA
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi tejdainya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa. Salah satu contoh menghadapi bencana gempa bumi adalah jika gempa bumi mengguncang secara tiba-tiba, berikut ini 8 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun kita berada.
  • Di dalam rumah 
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, kita harus mengupayakan keselamatan diri kita dan keluarga kita. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh kita dari dari jatuhan benda-benda. Jika kita tidak memilii meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
  • Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah secara berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri di dekat gedung, tiang dan pohon.
  • Di luar rumah
Lindungi kepala kita dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala kita dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang kita bawa.
  •  Di gedung, mall, bioskop dan lantai dasar mall
Jangan menyebebkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
  • Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kita merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombo. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kita terjebak di dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
  • Di kerata api
Berpeganganlah dngan erat pada tiang sehingga kita tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
  • Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, kita akan merasa seakan-akan roda mobil kita gundul. Kita akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil kita di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
  • Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kita merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Sumber Data: medicastore.com

Saturday, January 7, 2012

MENGENAL HIV/AIDS



Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah nama untuk virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia virus ini terus bertambah banyak hingga menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak sanggup lagi melawan virus yang masuk.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi virus HIV tersebut. Infeksi virus HIV secara perlahan menyebabkan tubuh kehilangan kekebalannya oleh karenanya berbagai penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh. Akibatnya penyakit-penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan menjadi bahaya bagi tubuh.
slowly but deadly“, pelan tapi mematikan itulah julukan diberikan untuk virus penyakit yang satu ini. HIV/AIDS merupakan penyakit yang mematikan bagi manusia, bahkan hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit yang menyerang sistem kekebalan manusia itu.
Pengobatan hanya akan membantu Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk hidup lebih lama tetapi penyakit AIDS sendiri belum dapat disembuhkan tetapi dapat ditekan jumlah HIV dengan obat antiretroviral (ARV).
Orang yang baru terpapar HIV belum tentu menderita AIDS. Hanya saja lama kelamaan sistem kekebalan tubuhnya makin lama semakin lemah, sehingga semua penyakit dapat masuk ke dalam tubuh. Pada tahapan itulah penderita disebut sudah terkena AIDS. Cara penularan HIV:
§  Melalui cairan vagina atau sperma
§  Seks yang sering bergonta ganti pasangan
§  Penyimpangan seksual seperti: seks pra nikah, pelacuran dan homoseksual
§  Penggunaan jarum suntik bersama dari orang yang sudah terinfeksi HIV
§  Transfusi darah yang terkontaminasi dengan virus HIV
§  Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya
Orang yang terinfeksi HIV biasanya dapat hidup bertahun-tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit. Mereka mungkin tampak sehat dan merasa sehat tetapi dapat menularkan virus pada orang lain.
Dari tahun ke tahun kasus HIV maupun kasus AIDS di Indonesia semakin bertambah jumlahnya, bahkan hingga September 2009 saja telah menembus angka 18.442 kasus di 300 kabupaten atau kota dan 32 provinsi di Indonesia [data dari P2PL].
Rate kasus Aids secara nasional sampai dengan 30 September adalah per 8,15 per 100 ribu penduduk (dengan berdasarkan data BPS penduduk Indonesia sebesar 227.132.350 jiwa) dengan ODHA yang meninggal tercatat 20,1 persen.
Kasus Aids tertinggi terdapat di provinsi Papua (17,9 kali angka nasional), Bali (5,3 kali angka nasional), DKI Jakarta (3,8 kali angka nasional), Kep. Riau (3,4 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,2 kali angka nasional), Maluku (1,8 kali angka nasional), Papua Barat (1,3 kali angka nasional), Kep. Bangka Belitung (1,4 kali angka nasional), Riau (1,0 kali angka nasional), DI Yogyakarta dan Sulawesi Utara (1,0 kali angka nasional) DI Yogyarta, Jawa Timur, Jawa Barat dan Sulawesi Utara (1,0 kali angka nasional) [data dari BPS dan P2PL].
§  Meluasnya pelacuran
§  Peningkatan hubungan seks pra nikah (sebelum menikah) dan ekstra marital (di luar nikah seperti melalui pelacuran)
§  Prevalensi penyakit menular seksual yang tinggi
§  Penggunaan jarum suntik yang tidak steril
Ada beberapa poin penting untuk pencegahan penyebaran dan penularan HIV/AIDS tersebut, diantaranya yaitu:
§  Pencagahan yang utama adalah melalui pendidikan Agama dan pendidikan seks yang benar
§  Menghindari perilaku seks bebas dan penyimpangan seksual
§  Tidak mengkonsumsi narkoba
§  penggunaan jarum suntik yang steril
§  pemantauan kaum lelaki di lingkungan kerja serta perlindungan terhadap perempuan dan remaja putri
Itulah sekilas tentang HIV/AIDS, semoga bisa menambah pengetahuan kita dan membantu kita menjaga diri dari peyebaran dan penularan virus HIV yang mematikan tersebut.
Sumber Data: masedi.net

Friday, January 6, 2012

MACAM-MACAM IKAN LELE

            Sekarang ini pembudidayaan ikan lele mulai berkembang baik. Kehadiran ikan lele dulu dipandang sebagai ikan murahan, sekarang kehadirannya terasa sangat diperlukan. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya penggemar-penggemar ikan lele, restoran-restoran besar pun banyak menghidangkanya dalam berbagai bentuk hidangan yang lezat. Masyarakat luas sudah semakin mencari-cari, karena rasa dagingnya cukup gurih dan lezat. Dagingnya pun bersih dari duri-duri yang mengganggu, sehingga bila dibandingkan dengan ikan Gurame dan ikan Karper yang ternata dagingnya banyakberduri, maka sudah selaiaknya ikan lele ini derajatnya naik satu tingkat. Di dalam daging lele terkandung banyak kadar gizi yang tinggi diantaranya: protein 15%-18%; lemak 5%-10%; vitamin 1,2% dan mineral. Dalam usaha ternak ikan lele kadang kala ada masalah yang timbul, di anatara masalah yang timbul tersebut di antaranya adalah, pengadaan benih secara terus menerus masih merupan hambatan. Terlebih bila hanya mengharapkan benih ikan lele dari hasil pengumpulan atau penangkapan dari alam saja.
            Sedang para ahli perikanan giat melakukan penelitian terhadap mutu makanan, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, padat penebaran, ke dalam kolam, management air serta pemijahan buatan dan lain sebagainya.
Klasifikasi Ikan Lele
            Dunia ilmu pengetahuan mulai mengenal ikan lele sejak LINNAEUS memberi nama ilmiah pada abad 18 yaitu Silurus batrachus. Sedang beberapa ahli lain memberi nama lain dan sinonim seperti Macropteronotus batrachus, Macropteronotus magur dan Clarias magur.
            Adapun klasifikasi ikan lele yang disusun oleh Weber dan de Beaufort (1965) adalah sebagai berikut:
Kelas                            :
Pisces
Anak kelas/Subkelas    :
Teleostei
Bangsa/Ordo                :
Ostariophysi
Anak Bangsa/Subordo :
Siluroidea
Suku/Famili                  :
Clariidae
Marga/Genus               :
Clarias
Jenis/Species                :
Clarias batrachus (L)

Keanekaragaman Ikan Lele
            Diperkirakan ada 5 jenis ikan lele yang dikenal, yaitu: Clarias batrachus (L), Clarias Leiacanthus Blkr, Clarias nieuhofi C & V, Clarias melanoderma Blkr dan Clarias teysmanni Blkr. Di antara kelima jenis ikan lele ini, Clarias batrachus yang paling sering dijumpai di perairan umum. Ada 3 jenis ikan lele yang langka/kritis keadaannya masa kini, yaitu Clarias melanoderma, Clarias nieuhofi dan Clarias teysmanni, sehingga perlu diadakan perlindungan untuk menjaga kelestarian hidupnya dengan cara membudidayakannya.
Ø Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah antara lain:
1)      Ikan kalang (Padang)
2)      Ikan maut (Gayo, Aceh)
3)      Ikan pinlet (Kalimantan Selatan)
4)      Ikan keling (Bugis)
5)      Ikan lele (Jawa)
Ø Di negara lain dikenal dengan sebutan:
1)      Mali (Afrika)
2)      Plamond (Thailand)
3)      Ikan keli (Malaysia)
4)      Gura magura (Srilangka)
5)      Ca tre trang (Jepang)
Ø Dalam Bahasa Inggris disebut pula:
1)      Catfish
2)      Siluroid
3)      Mudfish
4)      Walking catfish