Pages

Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Sunday, January 8, 2012

PENGANTISIPASIAN DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM GEMPA BUMI

Secara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifi di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana. Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.

Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir di berbagai daerah yang sering kali datang pada setiap musim hujan.



PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya ada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan  serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar tenpat tinggalnya.

PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN
Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain seperti rumah dan harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada di dalam rumah. Hal ini dimaksudkan apabila bencana sudah selesai, maka para korban bencana pun masih harus tetap melanjutkan hidup dan dokumen tersebut dapat digunakan untuk bekal melanjutkan hidup.

Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting yang ada di dalam 1 tas yang mudah untuk dibawa keluar saat akan menyelamatkan diri. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa:
  • Ijazah pendidikkan
  • Surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan, dll
  • Akte lahir dan kartu keluarga
  • Polis asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi
  • Surat wasiat
  • Nomor telepon anggota keluarga

MENGHADAPI BENCANA DAN MENGHINDARI JATUHNYA KORBAN JIWA
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi tejdainya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa. Salah satu contoh menghadapi bencana gempa bumi adalah jika gempa bumi mengguncang secara tiba-tiba, berikut ini 8 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun kita berada.
  • Di dalam rumah 
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, kita harus mengupayakan keselamatan diri kita dan keluarga kita. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh kita dari dari jatuhan benda-benda. Jika kita tidak memilii meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
  • Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah secara berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri di dekat gedung, tiang dan pohon.
  • Di luar rumah
Lindungi kepala kita dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala kita dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang kita bawa.
  •  Di gedung, mall, bioskop dan lantai dasar mall
Jangan menyebebkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
  • Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kita merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombo. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kita terjebak di dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
  • Di kerata api
Berpeganganlah dngan erat pada tiang sehingga kita tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
  • Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, kita akan merasa seakan-akan roda mobil kita gundul. Kita akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil kita di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
  • Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kita merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Sumber Data: medicastore.com

No comments:

Post a Comment

Don't forget to give your's comennt :)
Thanks for a lot