Pages

Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Sunday, April 22, 2012

MANUSIA DAN HARAPAN

11.1. Pengertian Harapan
Pengertian harapan:
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Persamaan harapan dan cita-cita:
* Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
* Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Contoh-contoh harapan:
* Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang baik.
* Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.

11.2. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan:
1) Dorongan kodrat
2) Dorongan kebutuhan hidup
3) Kelangsungan hidup (survival)
4) Keamanan
5) Hak dan kewajiban mencintai dan discintai
6) Status
7) Perwujudan cita -  cita

11.3. Pengertian Doa
Pengertian doa:
Hakikat doa adalah menunjukan ketergantungan kita kepada Tuhan dan berlepas diri daya dan upaya mahkluk. Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia, didalam doa terkandung pujian terhadap Tuhan.

Macam - macam doa:
* Doa untuk kedua orang tua
* Doa untuk kemudahan rezeki
* Doa untuk orang sakit
* Doa untuk orang meniggal, dll

Contoh doa:
Ya Allah cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu (HR: At-Tirmidzi).

11.4. Kepercayaan
Pengertian kepercayaan:
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.

Tiga  teori kebenaran:
1) Teori Koherensi atau konsistensi
Suatu pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. 

2) Teori Korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

3) Teori Pragmatis
Kebenanran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

11.5. Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya

Empat kepercayaan dibedakan menjadi:
1. Kepercayaan pada diri sendiri 
Kepercayaan ini ditanamkan stiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kepercayaan pada orang lain 
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara,orangtua,guru, atau siapa saja.kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya. Perbuatan yang sesuai dengan kata hati atau terhadap kebenarannya.

3. Kepercayaan terhadap pemerintah 
Kepercayaan ini berdasarkan pandangan teokratis menurut etika,filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna Negara itu berasal dari tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah yang memiliki kedaulatan sejati. 
Karena semua adalah ciptaan tuhan, semua mengemban kewibaan, terutama pengenman tertinggi yaitu raja langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan. pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalahn dari rakyat kewibawaan pun milik rakyat. Kedaulatan mutlak pada Negara, Negara demikian itu disebut Negara totaliter.

4. Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa
Dari semua kepercayaan, kepercayaan ini amat penting karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan brarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.

Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya :
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dennawan, dan sebagainya.
d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

(Sumber :Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Gunadarma)

REVIEW:
Menurut pendapat saya setiap manusia mempunyai harapan. Dan setiap manusia tidak dapat lepas dari harapan, pada saat menjelang kematian pun manusia berharap akan diberi umur panjang. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Karena dengan adanya harapan, kita mendapat motivasi untuk hidup lebih baik dari sebelumnya.
Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah–tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Jadi, sebagai makhluk yang paling sempurna alangkah baiknya kita harus mempunyai harapan agar hidup kita kelak akan berguna. Dan janganlah untuk menyia-nyiakan sebuah harapan yang telah kalian tentukan. Tetapi jalani dengan penuh rasa tulus ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab agar harapan tersebut bisa terwujud.


No comments:

Post a Comment

Don't forget to give your's comennt :)
Thanks for a lot