Belakangan
sedang hangat diberitakan dari rekan – rekan penulis yang tergabung dalam
komunitas Railfans Indonesia dan Indonesian Edan Spoor Community tentang
rencana pembangunan MRT dengan trayek Lebak Bulus – Bundaran Hotel Indonesia
sepanjang 15 km.Dalam pembangunan ini pemerintah DKI Jakarta bekerja sama
dengan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA). Pihak JICA pun menjanjikan
pembangunan MRT ini akan selesai pada tahun 2016 dan mengucurkan pinjaman dana
sebesar 50,1Milyar Yen tergantung dari kemauan pelaksanaan proyeknya.
Rencana
pembangunan MRT ini di sambut baik masyarakat DKI Jakarta. Mereka berharap
dengan hadirnya MRT ini dapat menjadikan transportasi di Jakarta lebih layak
dan manusiawi serta dapat memecah kebuntuan kemacetan yang selama ini menjadi
masalah klasik dan tidak juga mendapat solusi.
Namun
rencana pembangunan MRT ini juga menuai kontroversial. Banyak protes
dilayangkan supir bis AKAP dan rekan - rekan dari Bismania Community terkait
rencana pembangunan MRT ini. Pasalnya dalam rencana pembangunan ini akan
menggusur sebagian terminal bis AKAP Lebak Bulus untuk dialihfungsikan menjadi
dipo MRT Lebak Bulus. Mereka menolak keras rencana alih fungsi terminal karna
tidak ada solusi terminal pengganti. Sedangkan terminal bis AKAP Kampung
Rambutan dan Pulogadung sudah memenuhi kapasitas. Belum lagi tambahan dari PO
AKAP yang di lempar dari terminal Grogol. Selain itu pengalihan terminal ini
juga akan menyulitkan penumpang antar kota yang selama ini berlangganan di
terminal Lebak Bulus.
Dari berita ini, bagaimana menurut anda? Menurut pendapat saya adalah seharusnya ada solusi yang memecah kontroversi dari berbagai pihak. Namun dengan win – win solution. Artinya yang dapat menguntungkan semua pihak. Sejauh ini berdasarkan pandangan penulis, terminal yang paling nyaman di Jakarta adalah terminal Lebak Bulus. Karna selain bebas calo. terminal ini termasuk bersih. Oleh karenanya tidak heran jika banyak PO five star class yang membuka pelayanan di terminal Lebak Bulus.Sangat disayangkan jika terminal ini dialihfungsikan menjadi dipo MRT. Di sekitar terminal, terdapat banyak pusat perbelanjaan seperti Carrefour. Harusnya pusat perbelanjaan seperti inilah yang dialihfungsikan. Karena sudah banyak sekali pusat perbelanjaan di Jakarta.
Referensi:
No comments:
Post a Comment
Don't forget to give your's comennt :)
Thanks for a lot