Soal
Menurut
anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat?
Jelaskan jawaban anda
Jawaban
Tujuan
dari test penerimaan adalah mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa
produk (dalam hal sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan.
Mendapatkan persetujuan ini dan pembayaran jika itu adalah proyek yan dikontrak
mungkin akan sulit, kecuali user yakin bahwa sistem bekerja dengan baik sesuai
dengan yang dijanjikan. Proses tes ini melibatkan kedua belah pihak, antara
user dan pengemban system. Jika system yang dibuat dianggap telah sesuai dengan
tujuan yang diinginkan user, maka system tersebut telah siap untuk digunakan
secara umum.
Pendekatan
yang lebih baik adalah menemukan serangkaian tes yang mendemonstrasikan semua
fungsi yang dijanjikan. Penerimaan akan dilakukan secara resmi melalui seluruh
tes ini kepada pelanggan. Keberhasilan tes diakhiri satu per satu. Maka dari
itu tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat sangan penting. Karena
manfaat dari serangkaian tes adalah dapat mendemostrasikan semua fungsi system
yang telah dijanjikan. Selain itu dengan dilakukannya tes penerimaan terhadap
sistem yang dibuat dapat mengetahui tindakan apa yang menyebabkan masalah,
mengetahui dengan tepat diapa yang mengetik ketika maslaah terjadi. Maka dari
itu user tidak merasa takut tentang segalanya.
Postest:
Rencana Test Penerimaan
Soal
Apa
saja yang perlu dicek pada kegiatan ‘Rencana Penerimaan’? Sebut dan jelaskan!
Jawaban
Yang
perlu dicek pada kegiatan Rencana Penerimaan yaitu:
1. Melakukan
tes percobaan.
Sistem
yang baru dicoba beberapa hari adapun jika terjadi kesalahn si pembuat akan
memperbaikinya, tidak ada jaminan bahwa kelebihan sistem baru dipakai oleh
user, pada hari pertama yang paling berperan adalah tampilan.
2. Tes
satu per Satu
Melakukan
tes pada sistem secara sat per satu dan jika ada yang error maka pembuat akan
memperbaiki lagsung atau jika parah maka tes dapat ditunda. Rangkaian pengujian
inilah yang disebut dengan rencana tes penerimaan (Acceotance Tes Plan/ATP).
ATP pembuat dalam memperlihatkan keunggulan fungsi-fungsi dari sistem yang
baru, user pun tidak akut jika terjadi kesalahan karena segera diperbaik dan
pembuat dapat mengetahui letak error secara langsung namun ekurangannya adalah
pembuat akan banyak menulis untuk laporan ATP. Dengan adanya tulisan ATP yang
dibuat user itu sendiri maka persentase penerimaan sistem baru besar adanya.
3. Memastikan
sistem sesuai dengan perjanjian
Tes
ini sangat penting karena dengan melakukan tes tersebut user tidak merasa
ditipu dan jika belum maka sistem dapat dikembalikan atau dapat dibatalkan.
4. Menggunakan
design
Dengan
menggunakan design maka tes dapat dikelompokan sehingga dapat mempermudah
pengetesan itu sendiri. Selain dengan design cara lain pengelompokan adalah
dengan fungsi.
5. Menulis
percobaan.
Pada
metode satu ini pembuat harus sudah siap dengan membuat sebuah list apa saja
yang akan diujikan nanti kepada user.
6.
Daftar
rencana tes
a) Hasilkan fungsi vs, tabel percobaan
dan semua FS yang dijanjikan telah dialamatkan.
b) Definisikan percobaan dan kumpulkan
percobaan
c) Tetapkan tanggsung jawab untuk
menulis percobaan
d) Klien dan tim proyek mengetahui
bahwa ATP akan disetujui kembali, direvisi jika perlu, dan ditandatangani oleh
user. Klien mengetahui bahwa keberhasilan [enyelesian dari percobaan akan
mempengaruhi penerimaan sistem.
e) Tanggung jawab untuk percobaan data
telah ditetapkan. Data untuk percobaan seharusnya disediakan oleh tim proyek
dan juga user.
7. Kesimpulan
untuk rencana tes penerimaan
Sebaiknya
pembuat sistem baru menganjurkan user untuk membuat ATP sehingga user dapat
merasa mengawasi dan sebagai pembuat harus dapat membangun sistem dari
percobaan.
8. Kesimpulan
untuk tahap design.
Pada
akhri tahap design kita menempuh beberapa kejadian penting seperti dokumen
spesifikasi design tingkat menengah, tanggung jawab ATP disahkan dan dimulai
rencana proyek, khusunya perkiraan perlu ditinjau kembali.