11.1. Pengertian Harapan
Pengertian
harapan:
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Persamaan
harapan dan cita-cita:
* Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
* Pada umumnya dengan cita-cita
maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh-contoh
harapan:
* Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin
belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang baik.
* Hadir seorang wiraswasta yang
rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi
besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha
bersungguh-sungguh dengan usahanya.
11.2. Apa Sebab Manusia Mempunyai
Harapan
Penyebab
manusia mempunyai harapan:
1) Dorongan kodrat
2) Dorongan kebutuhan hidup
3) Kelangsungan hidup (survival)
4) Keamanan
5) Hak dan kewajiban mencintai dan
discintai
6) Status
7) Perwujudan cita - cita
11.3. Pengertian Doa
Pengertian
doa:
Hakikat doa adalah menunjukan
ketergantungan kita kepada Tuhan dan berlepas diri daya dan upaya mahkluk. Doa
juga merupakan lambang kelemahan manusia, didalam doa terkandung pujian
terhadap Tuhan.
Macam -
macam doa:
* Doa untuk kedua orang tua
* Doa untuk kemudahan rezeki
* Doa untuk orang sakit
* Doa untuk orang meniggal, dll
Contoh doa:
Ya Allah cukupilah aku dengan
rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram perkayalah aku
dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu (HR: At-Tirmidzi).
11.4. Kepercayaan
Pengertian
kepercayaan:
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Tiga teori kebenaran:
1) Teori
Koherensi atau konsistensi
Suatu pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu
bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
2) Teori
Korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan
benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden
(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3) Teori
Pragmatis
Kebenanran suatu pernyataan diukur dengan kriteria
apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
11.5. Kepercayaan dan Usaha Untuk
Meningkatkannya
Empat
kepercayaan dibedakan menjadi:
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan ini ditanamkan stiap
pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan
Yang Maha Esa.
2.
Kepercayaan pada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat
berupa percaya kepada saudara,orangtua,guru, atau siapa saja.kepercayaan kepada
orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya. Perbuatan yang sesuai
dengan kata hati atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan terhadap pemerintah
Kepercayaan
ini berdasarkan pandangan teokratis menurut etika,filsafat tingkah laku karya
Prof.Ir.Poedjawiyatna Negara itu berasal dari tuhan. Tuhan langsung memerintah
dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah yang memiliki
kedaulatan sejati.
Karena semua adalah ciptaan tuhan,
semua mengemban kewibaan, terutama pengenman tertinggi yaitu raja langsung
dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan. pandangan demokratis mengatakan bahwa
kedaulatan adalahn dari rakyat kewibawaan pun milik rakyat. Kedaulatan mutlak
pada Negara, Negara demikian itu disebut Negara totaliter.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa
Dari semua kepercayaan, kepercayaan
ini amat penting karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan brarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran. kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Usaha
manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya :
Berbagai usaha dilakukan manusia
untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada
pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) Meningkatkan ketaqwaan kita
dengan jalan meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita
kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita
kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dennawan, dan sebagainya.
d) Mengurangi nafsu mengumpulkan
harta yang berlebihan.
e) Menekan perasaan negatif seperti
iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
(Sumber
:Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit
Gunadarma)
REVIEW:
Menurut
pendapat saya setiap manusia mempunyai
harapan. Dan setiap manusia tidak dapat lepas dari harapan, pada saat menjelang
kematian pun manusia berharap akan diberi umur panjang. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing. Karena dengan adanya harapan, kita mendapat motivasi
untuk hidup lebih baik dari sebelumnya.
Tidak
ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah–tengah manusia
lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/
spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia
lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Jadi, sebagai makhluk yang
paling sempurna alangkah baiknya kita harus mempunyai harapan agar hidup kita
kelak akan berguna. Dan janganlah untuk menyia-nyiakan sebuah harapan yang
telah kalian tentukan. Tetapi jalani dengan penuh rasa tulus ikhlas dan penuh
rasa tanggung jawab agar harapan tersebut bisa terwujud.