Menjelang Pemilu 2014, maka 2013 dijuluki sebagai tahun politik. Banyak
caleg dari berbagai partai merupakan wajah lama dan diantara mereka dikatagorikan
sebagai tokoh yang tidak layak dipilih lagi. Menurut ICW mereka dianggap
sebagai anti korupsi, dan tentu saja dibantah oleh mereka yang masuk daftar
merah itu.
Rakyat pun pusing dengan tingkah para pejabat, petinggi polisi, anggota DPR
dan pejabat publik lainnya yang tampil tersenyum narsis ketika diperiksa di
gedung KPK. Ada ahli psikologi yang mengatakan para tokoh yang cengar-cengir
sambil melambaikan tangan itu sebagai "psikopat" (sebuah kelainan
jiwa yang berbahaya).
Baru-baru ini
muncul wacana atas pendeklarasian yang dibacakan oleh Puan Maharani di Lenteng
Agung, Jakarta. Deklarasi resmi dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
untuk siap maju dalam pencalonan presiden 2014 langsung menjadi pemberitaan
media nasional. Beberapa media internasional ternama itu diantaranya
adalah TIME, Reuters dan Sydney Morning
Herald. Majalah terkemuka Amerika Serikat, TIME menuliskan
pencapresan Jokowi lewat artikel bertajuk “Indonesia”s Most Popular
Politician Joins Presidential Race” (Politisi Paling Populer Indonesia
Maju Sebagai Capres). “Jokowi sejauh ini punya citra yang baik, tak ternoda
oleh korupsi. Jika ia dapat menjaga reputasinya hingga 9 Juli, maka ia
diprediksi bisa menang dalam pemungutan suara,” tulis TIME, Jumat
(14/3/2014).
Salah satu media Inggris paling terkemuka melaporkan pencapresan Jokowi
lewat berita berjudul “Indonesian opposition party nominates Jakarta
governor Jokowi for president” (Partai Oposisi Indonesia mencalonkan
Gubernur Jokowi sebagai presiden. “Hanya dalam waktu setahun sebagai Gubernur
Ibukota Jakarta, popularitasnya semakin memuncak, lurus ke depan,” tulis Reuters. Media
Australia, Sydney Morning Herald mengangkat judul “Joko
Widodo to run for presidency in Indonesia” (Joko Widodo maju sebagai
kandidat presiden di Indonesia). Dipaparkan bahwa, dengan dipilihnya Jokowi
sebagai capres, maka menunjukkan bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
melepas ambisinya untuk maju kembali sebagai presiden.
Apakah masih ada harapan pada pemilu 2014 nanti? Kita akan disuguhi caleg
dan capres atau cawapres yang diragukan kredibilitas dan kemampuannya. Apakah
Jokowi perlu dicalonkan sebagai Presiden alternatif, tapi ada yang tidak setuju
karena Jokowi lebih diharapkan untuk membangun dan membenahi Jakarta.
Yang mengerikan digunakannya media televisi, koran dan media Internet milik
para tokoh politik yang superkaya itu untuk mempromosikan calon presidennya
dengan berbagai iklan atau berita yang berbau promosi politik, bahkan ada tokoh
pengusaha yang secara rutin menampilkan profile diri dan keluarganya. Apakah
iklan itu akan efektif? Masyarakat pasti tidak bodoh. Mahasiswa dan masyarakat
pasti akan melihat dan mengenang rekam jejak mereka beberapa tahun ini.
Yang penting, jangan sampai terjadi keguncangan politik dan kerusuhan
ketika mendekati Pemilu 2014 atau sesudahnya.
Apakah anda punya calon alternatif untuk kita usulkan sebagai calon
presiden? Kita punya impian supaya kita punya presiden RI yang punya jiwa
leadership, tegas, tidak peragu dan berani.
No comments:
Post a Comment
Don't forget to give your's comennt :)
Thanks for a lot