Pages

Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Friday, June 27, 2014

CCTV PENDETEKSI WAJAH

Mesin Absensi Wajah adalah mesin yang digunakan untuk merekam kehadiran pegawai (absensi pegawai). Mesin ini menggunakan teknologi yang tercanggih saat ini yaitu teknologi identifikasi wajah. Seperti halnyadilakukan para peneliti dari negara lain, kami melakukan riset teknologi ini selama bertahun-tahun. Namun Indonesia harus berbangga bahwa hanya dalam waktu tiga tahun, anak bangsa telah berhasil menciptakan Mesin berteknologi tinggi ini, karena sampai saat ini negara–negara seperti Jepang, Jerman, USA, dll yang kita tahu mempunyai dan menguasai teknologi tinggi masih melakukan riset dan belum berhasil menciptakannya. Kemampuan Mesin dalam mendeteksi wajah seseorang sudah mencapai 99,7% akurat. Pegawai hanya perlu mendekatkan wajahnya ke kamera yang tersedia, dan dalam hitungan detik (rata-rata 3 hingga 4 detik) mesin ini akan menampilkan data dan foto pegawai sehingga pegawai dapat memastikan kehadirannya telah masuk ke basisdata sistem. Demi kebutuhan customer,kami juga menyiapkan program payroll dan program manajemen absensi yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Selain itu, kami juga menyiapkan semua Instalasinya baik secara hardware maupun software. Dalam proses penjualannya nanti, customer akan kami berikan training pemakaian selama 1 hari penuh dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. Demi kenyamanan customer, kami juga memberikan garansi penuh selama 1 (satu) tahun.

Software yang disertakan dalam Mesin Absensi Wajah
1.    FacePresence
Sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk merekam kehadiran para pegawai dengan menggunakan teknologi identifikasi wajah. Aplikasi ini tidak menggunakan sidik jari (fingerprint) sebagai bahan pencocokan, melainkan gambar wajah si pegawai yang terekam dalam kamera. Dengan menggunakan aplikasi ini,maka proses absensi pegawai akan menjadi lebih cepat, akurat dan tidak bisa menitip absen. Sebelum FacePresence dapat dioperasikan, wajah para pegawai harus terlebih dahulu didaftarkan melalui FaceGalery

FacePresence memiliki ketahanan terhadap:
Pemakaian kacamata maupun tidak, FacePresence tetap dapat mengidentifikasi dengan baik walaupun seseorang menggunakan kacamata maupun tidak.
Foto pegawai yang dihadapkan ke kamera, FacePresence tidak dapat mengidentifikasi seseorang hanya dengan menggunakan foto dirinya yang dihadapkan ke kamera.
Perubahan detil wajah, FacePresence tetap dapat mengidentifikasi wajah apabila terjadi perubahan detil wajah seperti kumis dan jenggot yang tidak terlalu ekstrim. Apabila perubahan tersebut terlalu ekstrim dan tidak sulit diidentifikasi sistem, maka wajah pegawai tersebut harus dicapture ulang dengan FaceGallery.

2.    FaceGalery
Sebuah perangkat lunak untuk menyimpan basisdata wajah dalam berbagai pose.Perangkat lunak ini diintegrasikan dengan server database sedemikian hingga dapat melayani client-server dan layanan multi-threading. Fitur lain yang dimiliki FaceGallery adalah dapat menampilkan laporan kehadiran pegawai baik rekapitulasi maupun secara mendetail.
Rekapitulasi laporan kehadiran pegawai, menampilkan laporan kehadiran pegawai dalam satu bulan gaji (disesu-aikan dengan tanggal gajian perusahaan). Laporan yang ditampilkan adalah nomor, nama, total hari kerja, dan total lembur pegawai. Detail laporan kehadiran pegawai, menampilkan detail laporan kehadiran seorang pegawai dalam bulan tertentu. Laporan yang ditampilkan adalah tanggal kehadiran, jam masuk, jam keluar, dan jam lembur.

Sumber:

SOFTSKILL

Soft skill adalah Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.

Beda Soft Skill dan Hard Skill
Hard skill adalah kemampuan  yang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate. Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

Contoh soft skill antara lain: kemampuan beradaptasi, komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, conflict resolution , dan lain sebagainya.

Hard skill dapat dinilai dari technical test atau practical test . soft skill dapat dinilai dengan menggunakan teknik wawancara yang mendalam dan menyeluruh dengan pendekatan behavioral interview . Dengan behavioral interview , diharapkan kandidat-kandidat tidak hanya memiliki hard skill namun juga didukung oleh soft skill yang baik.
Modal sukses di lapangan pekerjaan:
1)      Kompetensi akademik (teknis , hard skills) 20%
2)      Kompetensi non akademik (soft skills) 80%

Macam-macam softskill :
1.            Inisiatif
Inisiatif adalah satu tema pernyataan yang saat ini sedang saya alamatkan kepada diri sendiri. Inisiatif dekat hubungannya dengan kepeloporan. Para pelopor adalah pribadi-pribadi yang memiliki kekuatan inisiatif kerja yang menembus ruang-ruang waktu.Inisiator seringkali mengawali kerjanya dari kritik terhadap realitas. Terlebih ketika mereka melihat adanya jarak yang menjeda antara cita-cita dengan karakter zaman.

2.            Kemauan
Kemauan” adalah kata kunci dari segala sukses Punya bakat dan ilmu tidak akan membuat kita sukses. Keinginan harus disertai dengan tindakan untuk mewujudkannya. Bukan hanya sekedar ingin tetapi harus mau dan berusaha memperjuangkannya.

3.            Komitmen
sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah… karena ketika kita berani mengikatkan diri dalam sebuah komitmen, kita telah ‘mati’ terhadap kepentingan diri sendiri.

4.            Motivasi
sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.

5.            Kreativitas
proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan,tindakan membuat sesuatu yang baru.

6.            Komunikasi
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

7.            Berfikir kritis
suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan.

8.            Mandiri
melakukan perencanaan hidup dengan baik, bertanggung jawab, dgn sadar akan resiko setiap melakukan sesuatu, dan tanpa campur tangan orang lain. Mandiri juga berarti mengetahui dan memahami mana yang benar dan yang salah, jadi bisa menentukan sikap dengan berlandaskan pemikiran dan pengetahuan sendiri, tanpa *dibumbui atau dipengaruhi* orang lain. Mandiri itu pada intinya tidak mudah minta belas kasihan pada orang lain.

9.            Integritas diri
Suatu pemahaman tentang terwujudnya perkembangan yang seimbang dan sinergis atas berbagai dimensi diri. Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek atau dimensi yang terabaikan. Adanya perhatian yang seimbang, tepat dan proporsional terhadap semua dimensi diri.

10.        Disiplin
kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Ada beberapa karakter yang dapat dibentuk berkat Disiplin:
1. Lebih bertanggung jawab,
2. Lebih tegar dalam menghadapi segala situasi kondisi
3. Lebih menghargai orang lain dan waktu.
4. Tidak mudah berputus asa (menyerah)
5. Melatih kejujuran

Manfaat soft skill :
1.  sebagai atribut kualitas jasa
2. dapat bersifat mandiri
3. softskill dapat membangun karakter
4. membangun kepribadian yang berkualitas
5. menumbuhkan rasa percaya diri
6. dapat bersosialisai dalam team
7. menumbuhkan kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian kita
8. juga dapat membentuk jiwa yang kritis di dalam diri kita

Sumber: 

KESENJANGAN SOSIAL DI INDONESIA

Kesenjangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara manapun. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan.
Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000 juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan.
Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat dimakan oleh mereka sendiri.Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan hukuman itu bukanlah “hukuman” yang sebenarnya,banyak dari mereka masih tetap hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusnya memebuat mereka jera.
Kemiskian memang bukan hanya menjadi masalah di Negara Indonesia, bahkan Negara majupun masih sibuk mengentaskan masalah yang satu ini. Kemiskinan memang selayaknya tidak diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan tetapi kami yakin : “du chocs des opinion jaillit la verite”. “ Dengan benturan sebuah opini maka akan munculah suatu kebenaran “. Dengan kebenaran maka keadilan ditegakkan, dan apabila keadilan ditegakkan kesejateraan bukan lagi menjadi sebuah impian akan tetapi akan menjadi sebuah kenyataan.
Kesenjangan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1.        Kemiskinan
Kemiskinan adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan takdir atau mereka mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya etos kerja. Inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari:
a) Kemiskinan itu sendiri
b) Kelemahan fisik
c) Keterasingan atau kadar isolasi
d) Kerentaan
e) Ketidakberdayaan

2.        Kurangnya lapangan kerja
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih. Faktor-faktor penyebab pengangguran di Indonesia:
a) Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
b) Kelebihan penduduk/pencari kerja
c) Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja dengan pengusaha
d) Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha

Kesenjangan sosial semakin hari semakin memprihatinkan, khususnya di lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan serta bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan sosial. Akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah:
A. Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali ini dikarenakan seorang wirausaha selalu di anggap remeh.
           
B. Terjadi kriminalitas
Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, seperti mencopet, mencuri, judi, dll.
Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia:
a)  Menomorsatukan pendidikan
b)  Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis Kemiskinan
c)  Meminimalis KKN dan memberantas korupsi.
d) Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum.

Sumber:

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA SEMAKIN TERPURUK

Kualitas Pendidikan di Indonesia
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia,  yaitu:
1.    Faktor internal
Meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.

2.    Faktor eksternal
Adalah masyarakat pada umumnya. Dimana, masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek daripendidikan.

Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
1.    Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.

2.    Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.

3.    Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, terang saja banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya.

4.    Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.

5.    Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen PendidikanNasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.

6.    Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

7.    Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.

Sumber:

Thursday, June 26, 2014

KEBERADAAN ANGKUTAN UMUM

Angkutan umum merupakan sarana yang vital bagi warga untuk melaksanakan aktivitas sehari-harinya. Nah, kali ini saya akan memposting tentang keberadaan angkutan umum. Angkutan Umum sempat menjadi momok bagi kaum wanita karena belakangan pernah terjadi yang namanya pelecehan seksual dan PEMERKOSAAN didalam angkutan umum, bahkan tak tanggung-tanggung korbanya ada yang dibunuh. Perlu adanya evaluasi dari kejadian yang sudah-sudah sehingga para keselamatan dan kenyamanan penumpang bisa terjamin.

Angkutan Umum juga kadang menjadi biang keladi kemacetan karena tidak jarang mereka melanggar rambu-rambu lalu lintas yan mengaikbatkan kemacetan parah. Hal ini mungkin saja bisa membuat pemilik kendaraan pribadi dan angkutan umum menjadi main salah-salahan. Berikut ulasan dari pemikiran saya.
Untuk paragraf nomor 1:

1. Ada baiknya jika bepergian anda tidak menggunakan perhiasan yang "mengundang" orang untuk melakukan tindak kejahatan apalagi make up yang berlebihan. 
2. Hati-hati terhadap orang yang anda curigai didalam angkutan umum, jika anda merasa tidak nyaman silahkan terjun atau loncat dari angkot dan pnidah ke angkot lain alias turun dan cari angkot yang lain.
3.   Jangan naik angkot yang terlalu sepi, usahakan car isupir yang memakai seragam dan tanda pengenal agar kenyamanan dan keselamatan anda terjamin
4.   Bersikap sopan dan membaca do'a bepergian tentunya itu adalah sesuatu yang sangat penting

Nah untuk paragraf yang nomor 2:
Jujur, secara pribadi saya memang agak kesal jika angkot belok mendadak dan berhenti mendadak untuk mendapatkan penumpang. Seperti yang ayah saya bilang," Hanya Tuhan yang tau kapan angkot itu mau belok dan berhenti ". Nah, dari hal ini TIDAK SEPENUHNYA angkutan umum itu salah.
1.  Supir angkot setidaknya benar-benar mempunyai lisensi dan keahlian dalam berkendara serta mematuhi peraturan rambu lalu-lintas
2.  Jadilah supir dan penumpang yang cerdas dengan tidak mengeteam serta menaikkan dan menurunkan penumpang ditempat yang mungkin akan menjadikan tersendatnya lalu lintas 
3.    Turun di halte itu lebih nyaman dan memastikan lalu-lintas kendaraan lancar *SEMOGA
4.    Berhati-hati dalam berkendara dan perhatikan kondisi kendaraan angkutan umum .

Mungkin hanya itu sekilas keadaan tentang angkutan umum, sebagai pengendara setidaknya kita harus lebih berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas agar terhindarnya kemacetan dan keselamatan lebih terjamin serta sebagai penumpang hendaknya juga berhati-hati pula dan jadilah penumpang yang cerdas dengan tidak naik turun kendaraan di zebra cross atau lampu merah bahkan di lalu lintas yang padat. Usahakan anda turun pada tempatnya. 


Sumber: 
http://mufahas.blogspot.com/2012/10/keberadaan-angkutan-umum.html

KEADILAN YANG TIDAK MERATA

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan kewajiban, atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

Keadilan itu merupakan suatu perlakuan antara hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap orang ingin merasakan keadilan yang sama antara sesama manusia. Adil dalam melaksanakan suatu keadaan atau masalah merupakan jiwa seseorang yang memiliki jiwa social yag tinggi. Setiap warga Negara Indonesia pun wajib memperoleh keadilan yang merata dengan yang lainnya sesuai dengan HAM dalam bidang hokum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.

Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan atau ketidakadilan setiap hari. oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia.  Maka dari  itu keadilan sangat penting untuk kehidupan sehari - hari, karena akan mensejahterakan semua umat manusia. Keadilan terdapat dalam pancasila, terutama dalam sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Yang artinya seluruh warga Negara Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang merata dari pihak yang berwenang.

Jadi antara hak dan kewajiban perlu diserasikan agar tercipta kehidupan yang harmonis, karena kehidupan seperti itulah yang diinginkan oleh setiap umat manusia. Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang perlu dikerjakan bersama – sama tanpa adannya berat sebelah yang artinya hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang. 

Fenomena Keadilan di Indonesia
Setiap manusia berhak memperoleh keadilan, baik itu dari masyarakat maupun dari negara. Seperti yang tercantum dalam pancasila, sila ke-5 yang berbunyi : “keadlian bagu seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini sangat jelas bahwa seluruh rakyat indonesia berhak mendapat keadilan tanpa terkecuali. Tidak pandang bulu, entah itu pejabat, rakyat kecil, orang kaya atau miskin. Semua berhak mendapat keadilan yang merata, maka dari itu keadilan sangat berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Hak asasi manusia dianggap sebagai hak dasar yang sangat penting untuk dilindungi dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Agar terwujud dengan baik, maka perlu diberlakukan sanksi bagi siapa saja yang telah melanggar hak asasi manusia dan di sinilah peran hukum sangat dibutuhkan. Hukum adalah peraturan yang harus ditaati yang bersifat memaksa dan akan dikenakan sanksi bagi siapa saja yang melanggarnya. Tujuan hukum adalah memberikan keadilan kepada setiap orang. Semua manusia itu memiliki martabat yang sama, juga memiliki hak dan kewajiban yang sama pula.

Namun dalam prakteknya hal ini sudah tidak terjadi lagi di Indonesia. Hukum Indonesia dinilai belum mampu memberikan keadilan kepada masyarakat yang tertindas. Justru sebaliknya, hukum menjadi alat bagi pemegang kekuasaan untuk bertindak semena-mena. Saat ini hukum di Indonesia yang menang adalah yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang banyak pasti aman dari gangguan hukum walaupun aturan Negara dilanggar. Orang biasa yang ketahuan melakukan tindakan kecil langsung ditangkap dan dijebloskan kepenjara. Sedangkan seorang pejabat Negara yang melakukan korupsi uang milyaran rupiah milik Negara dapat berkeliaran dengan bebasnya.

Perkembangan penegakan hukum di indonesia masih jauh dari yang diharapkan karena hukum di indonesia belum dilaksanakan dengan adil. Status social ekonomi dan kedudukan merupakan faktor utama yang melatarbelakangi ketidakadilan hukum di Indonesia. Karena hukuman itu cenderung hanya berlaku bagi orang miskin dan tidak berlaku bagi orang kaya, sehingga tidak sedikit orang yang menilai bahwa hukum di Indonesia dapat dibeli dengan uang.

Sumber: 
http://lydiaputriamalia.blogspot.com/2012/07/keadilan.html