Pages

Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Friday, July 4, 2014

TEKNOLOGI GARIS GAWANG

Piala Dunia Brazil 2014 merupakan ajang piala dunia FIFA pertama yang melengkapi wasitnya dengan bantuan teknologi untuk menentukan apakah bola melewati garis gawang. Setelah hadirnya beberapa gol kontroversial yang menyebabkan perdebatan panjang terjadi di beberapa tahun terakhir, FIFA akhirnya mengimplementasikan teknologi garis gawang tersebut pada turnamen piala dunia kali ini, demikian dilaporkan Venture Beat (22/6/2014).

Setelah mempertimbangkan dan menguji beberapa perusahaan termasuk Cairos, Hawk-Eye dan GoalRef, akhirnya FIFA memberi akses kepada GoalControl, perusahaan asal Jerman, untuk menginstal 14 kamera kecepatan tinggi di setiap stadion. Masing-masing garis gawang diawasi oleh 7 kamera yang dipasang di berbagai titik di bagian atas stadion atau atap. Kamera-kamera tersebut mampu membidik 500 frame per detik dan mengirimkan gambar-gambar tersebut ke komputer pengolah gambar melalui kabel fiber optik.

“Posisi bola secara terus menerus dan otomatis dibidik dalam koordinat 3D dan indikasi apakah gol telah tercetak segera dikonfirmasi kurang dari satu detik melalui jam tangan yang dikenakan masing-masing wasit atau petugas pertandingan,” demikian penjelasan di situs FIFA. Jam tangan tersebut akan bergetar dan tulisan ‘GOAL‘ berkedap kedip sekitar sedetik setelah bola melewati garis gawang.

Salah satu penyebab yang mendorong keputusan FIFA untuk melibatkan teknologi garis gawang tersebut pada Piala Dunia Brazil 2014 adalah gol kontroversial yang terjadi di pertandingan Piala Dunia 2010 antara kesebelasan Inggris dan Jerman. Saat itu, gol dari Frank Lampard yang membobol gawang Jerman dianulir meski rekaman jaringan TV menunjukan bola telah melintasi garis gawang sebelum memantul ke tangan kiper Jerman. Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Jerman 4-1.
Dalam sepak bola, teknologi garis gawang (Inggris: goal-line technology disingkat GLT) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan bilamana bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah terjadi atau tidak. GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir.[1] Dilatarbelakangi oleh beberapa keputusan kontroversial pada sejumlah pertandingan Liga Utama Inggris, Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012, FIFA (yang sebelumnya menolak penggunaan teknologi ini) melakukan pengujian terhadap beberapa kandidat potensial untuk teknologi garis gawang. Sembilan buah sistem diuji pada tahap awal, namun hanya dua buah sistem bertahan.
Pada 5 Juli 2012, International Football Association Board secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis gawang. Kedua sistem yang disetujui yakni GoalRef dan Hawk-Eye —keduanya sistem yang diuji pada pengujian tahap kedua. Pada bulan Desember 2012, FIFA mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan teknologi garis gawang untuk pertama kalinya dalam sebuah pertandingan kompetitif pada Piala Dunia Antarklub FIFA 2012 di Jepang.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_garis_gawang
http://news.hargatop.com/2014/06/23/garis-gawang-teknologi-tinggi-di-piala-dunia-brazil-2014/413513.html

No comments:

Post a Comment

Don't forget to give your's comennt :)
Thanks for a lot