KANG MAS DYAN'S BLOG: PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

Blogroll

PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT


KEPENTINGAN INDIVIDU UNTUK MEMPEROLEH PRESTASI
Hakikat Prestasi
Definisi prestasi tidak bisa kita standarkan begitu saja pada capaian-capaian tertulis akademik siswa. Misalnya jumlah indeks prestasi komulatif yang tinggi diraih oleh seorang siswa, belum menjadi jaminan bahwa prestasi peserta didik tersebut akan baik. Lantas apa sebetulnya yang dimaksud dengan makna prestasi secara luas? Apakah mahasiswa dengan indeks prestasi komulatif rendah pada saat wisuda terancam memiliki prestasi kerja yang rendah pula? 
Ada banyak fenomena yang terjadi dan kita lihat secara nyata di depan mata. Mahasiswa yang pada saat kuliah memiliki prestasi akademik biasa-biasanya, namun setelah selesai kuliah justru mendapatkan pekerjaan yang baik, bahkan sukses menjalankan bisnis usaha. 
Tak sedikit pula mereka yang memperoleh indeks prestasi komulatif tinggi pada saat usai kuliah, kenyataannya hari ini justru nasib pekerjaannya selalu tergantung menjadi bawahan, menjadi karyawan tetap dan tidak menjadi pemilik modal bisnis. Hal ini tentu terkait dengan makna pemahaman kita terhadap definisi prestasi itu sendiri. Adakah hubungan yang serius antara prestasi akademik dengan prestasi kerja seseorang?
Yang perlu dipahami tentu saja makna dari definisi prestasi. Makna sebuah prestasi secara sederhana dalah capaian kesuksesan yang kita dapatkan sebagai akibat dari usaha dan jerih payah yang kita lakukan dalam meraih sesuatu hal. Misalnya, seorang siswa bekerja keras pada saat ujian. 
Lantas setelah ujian selesai ia mendapatkan hasil memuaskan berkat usaha kerasnya dalam belajar. Atau seorang penulis yang mengikuti lomba kepenulisan secara serius hingga ia mendapatkan nominasi juara pada even perlombaan tersebut. Kedua hal ini merupakan definisi prestasi secara sederhana, sebab setelah proses mendapatkan nilai hasil ujian maupun nominasi juara kepenulisan, kedua subjek ini masih dituntut untuk melakukan sebuah usaha lagi. 
Misalnya, bagaimana agar si siswa atau mahasiswa ini ilmu yang ia miliki bisa teraplikasi dengan nyata, tidak hanya sebatas formalitas di atas Kartu Hasil Studi semata. Begitupun si penulis, ia terus dituntut untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat untuk orang banyak, tidak terhenti usai ia menjadi nominator pemenang lomba. 
Hakikat utama sebuah prestasi adalah karya dan hasil nyata. Indeks prestasi bukanlah bentuk karya nyata yang bisa membuktikan prestasi seseorang. Nilai indeks prestasi hanya sebagai petunjuk awal yang menjadi isyarat seseorang untuk dapat sukses meraih prestasi hidup yang sesungguhnya di masa akan datang, namun ini sama sekali tidak mutlak.

STUDI KASUS:

Korelasi Prestasi Akademik dan Prestasi Kerja

Banyak orang bangga dengan capaian nilai akademik yang tinggi usai kuliah. Jika mereka tergolong memiliki ekonomi yang mampu, beruntung mereka bisa melanjutkan ke jenjang studi selanjutnya. Yang memprihatinkan justru mereka yang memiliki indeks prestasi komulatif relatif tinggi namun memutuskan untuk mengakhiri studinya dan terlibat ke dunia kerja. 
Orang-orang dengan indeks prestasi komulatif tinggi usai kuliah akan mendapatkan sambutan positif dari kalangan perusahaan untuk menduduki posisi-posisi kerja di perusahaannya. Di satu sisi memang hal ini menjadi dambaan sebagian orang, tamat langsung kerja di perusahaan. 
Namun sadarkah Anda bahwasanya posisi Anda sedang dijadikan robot-robot kemajuan sebuah perusahaan. Kebebasan dan kreativitas Anda dalam bekerja telah dibekuk mati oleh jabatan Anda sendiri. Bandingkan dengan seseorang yang tamat dengan indeks prestasi komulatif standar, lantas ia kesulitan melamar pekerjaan. 
Akhirnya ia memilih melakukan usaha bisnis yang ia kelola sendiri. Berbekal kemampuan otak kanan dalam berbisnis, orang ini memiliki kemungkinan untuk maju beberapa tahun kemudian. Lantas pada rentang waktu tertentu ia bisa saja menjadi seorang pengusaha sukses yang penghasilannya jauh melebihi si pekerja robot di perusahaan tadi. Ini merupakan sebuah deskripsi bahwa definisi prestasi akademik yang dimiliki seseorang tidak bisa dijadikan jaminan pada kesuksesan kerja. 
Dunia kerja membutuhkan skill, kreatifitas dan inovasi. Siapa yang pandai memadukannya, merekalah orang-orang yang akan sukses.

( Sumber : http://www.anneahira.com/definisi-prestasi.htm )

REVIEW:

Menurut saya, prestasi yang didapatkan seseorang harus didasari kreatifitas, kemampuan dan keyakinan sendiri untuk meraih prestasi didalam hidupnya, dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya serta dapat membahagiakan keluarga.
Prestasi itu di dapat dari hasil keringat sendiri, bukan dari keringat orang lain. Prestasi itu di peroleh karena usaha keras yang gigih, semangat juang tuk tetap yakin kalau sesuatu itu pasti bisa dijalani. Prestasi itu datangnya dari diri kita sendiri, karena yang bisa mengukur bisa atau tidaknya kita ini adalah diri kita sendiri bukan orang lain. Banyak para pelajar, mahasiswa, bahkan yang sudah berumurpun dari Sabang sampai Merauke mempunyai prestasi-prestasi yang gemilang di tingkat kota, provinsi, maupun di kancah internasional.
Banyak sekali potensi-potensi yang muncul dari para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berhasil membawa Indonesia ke kancah Internasional baik itu bidang akademik maupun olahraga. Mereka semua mengharumkan nama Indonesia disana dengan berbekal semangat juang yang tinggi, serta dukungan-dukungan yang masuk ke mereka semua. Jadi, perbanyaklah para pelajar dan mahasiswa yang berprestasi di negeri ini agar mereka semua dapat membanggakan negara kita ini. Dan tidak lupa pula berikan pelayanan-pelayanan atau sarana dan prasarana yang berkaitan untuk memotivasi mereka semua agar menjadi yang terbaik.


1 comment:

Don't forget to give your's comennt :)
Thanks for a lot

Copyright © KANG MAS DYAN'S BLOG Urang-kurai